Selasa, 21 Mei 2013

Tips Membeli Dan Cara Memeriksa Kamera DSLR Second



1. Cek Sang Penjual
Penjual adalah element penting dalam kita membeli suatu barang apapun, termasuk DSLR. Pada masa sekarang ini banyak pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang sengaja memanfaatkan teknologi belanja online untuk kepetingan kejahatan penipuan. Oleh karena itu, saya sarankan untuk cermat dalam memilih penjual, terutama yang tipe penjual Individu bukan sebuah Toko. Tipsnya:

- Identitas Penjual.
Jika pada bursa Fotografer.net, ke-valid-an sang penjual dapat dilihat dari “Nilai Rekomendasi”. Nilai Rekomendasi adalah komentar-komentar dari para kostumer yang sudah membeli barang dari si penjual. Begitu juga dengan Kaskus, perhatikan dulu Testimoni dari teman-teman kepada si penjual. Jika anda masih belum merasa tenang dengan Testimoni dan lainnya, mungkin bisa dicoba cara agak ektrem disini, coba anda ketik Nama sang penjual di google. Lihat disitu apakah ada suatu Testimoni atau informasi tentang si penjual. Cara ini cukup efektif digunakan.

- Online dan COD
Jika langkah diatas sudah anda terapkan dan tidak ada masalah, maka anda dapat melakukan pembelian secara Online atau via kirim-kiriman barang dan transfer. Adapun mengenai kondisi barang, bisa ditanyakan lewat telp kepada si penjual. Otomatis jika dia adalah seorang penjual yang profesional, dy akan memberitahu tentang kondisi barang secara jujur dan lengkap. Tetapi jika Belum, maka saran saya belilah barang secara COD (Cash On Delivery), yang mempunyai arti kita cek langsung ke tempat si penjual. Agar keamanan juga terjamin tidak seperti membeli kucing dalam karung.

- Garansi
Garansi ada di DSLR Second? Tentu saja ada, ini merupakan garansi dari si Penjual. Lamanya bermacam-macam, antara 3 hari sampai 1 minggu. Garansi ada 2, Garansi Fisik dan Garansi Fungsi. Garansi Fisik adalah bagaimana bentuk fisik dari barang, apakah sesuai yang di deskripsikan si penjual, atau ada yang bohong. Garansi Fisik biasanya lebih pendek daripada Garansi Fungsi, biasanya cuma 1-3 hari. Oleh karena itu begitu barang sampai di tangan kita, sebaiknya langsung di cek fisiknya. Sedangkan untuk Garansi Fungsi adalah bagaimana Fungsi barang, apakah 100% normal seperti yang di deskripsikan penjual, atau tidak. Lamanya Garansi Fungsi biasanya sekitar 1 minggu. Maka dari itu kita ada waktu 1 minggu untuk mencoba semua fitur dan fungsi kamera.

2. Cek Fisik (Body) Kamera

Point kedua ini adalah bagaimana kita memeriksa kelayakan Fisik (Body) dari kamera yang akan kita beli. Ada beberapa bagian dari Body yang biasanya terdapat bekas pemakaian, seperti lecet, pudar, melar, bahkan retak.

- Karet Grip
Lihat pada bagian pegangan kamera (Karet Grip). Bagaimana kondisinya, apakah masih Doff dan Kulit Jeruk (kasar), ataukah sudah licin. Jika masih Doff dan seperti Kulit Jeruk maka tandanya kamera itu masih jarang dipakai, atau bisa juga si pemakai orang yang pintar merawat barang. Tetapi jika sudah Licin, maka kamera sudah sering dipakai. Lihat juga apakah karet tersebut Melar (Lepas). Pilihlah kamera dengan Karet Grip yang masih (agak) Doff dan Kulit Jeruk, dan juga yang belum Melar (Lepas).

- Karet USB
Jangan lupa juga perhatikan juga karet penutup USB/Kabel AV/Charger. Dibeberapa kamera sering sober, atau bahkan hilang. Sebaiknya pilihlah kamera dengan kondisi karet masih ada, belum hilang atau sobek, karena jika sobek/hilang, maka debu bisa masuk ke dalam lobang USB/AV/Charger.

- Tombol
Cek semua tombol pada kamera, apakah masih enak ditekan atau sudah keras. Untuk fungsi akan diterangkan di point berikutnya.

- Body
Perhatikan semua sisi Body kamera, lihat apakah ada bekas pemakaian disitu. Bagian yang paling sering lecet adalah pada pojok-pojok Body, LCD, Hotshoe Flash (tempat Flash Eksternal), dan tempat pengait Strap (Tali Kamera). Cek pada bagian itu, apakah masih layak atau parah. Jangan lupa memeriksa Baut/Mur pada Body, perhatikan disitu, akan terlihat jika Baut/Mur itu belum pernah dibuka atau yang sudah pernah. Hal itu menentukan apakah kamera tersebut sudah pernah dibongkar atau belum. Periksa LCD, apakah ada goresan, jika ada tetapi pada lapisan Anti Gores (Screen Guard) maka tidaklah mengapa, asal jangan ada retakan pada LCD. Periksa juga tulisan-tulisan pada kamera, masih ada atau sudah pudar. Saran saya, pilihlah kamera dengan kondisi 90% – 97%, masih terlihat bagus, jangan memilih kamera yang ada retakan di dalamnya, Baut/Mur yg sudah pernah dibuka.

3. Fungsi Kamera

Ini adalah point yang penting, yang vital dalam membeli kamera, tetapi malah seringkali disepelekan dalam memilih kamera, gara-gara melihat Body kamera yang mulus seperti New. Berikut beberapa tips nya:

- Cek Tombol
Hidupkan kamera (pastikan kamera sudah terpasang Lensa), tekan dan periksa semua tombol pada kamera, apakah berfungsi semua atau ada yang tidak berfungsi.

- Shutter
Cek tombol shutter, cobalah mengambil foto dengan kamera tersebut, rasakan Shutternya pada saat kita tekan setengah (Auto Fokus) dan tekan penuh (Klik). Apakah berfungsi? masih enak, keras, atau sudah terlalu empuk? Pilih kamera dengan tombol Shutter yang tengah-tengah, tidak terlalu keras tetepi juga tidak terlalu empuk,

- Titik Fokus
Di dalam View Finder kamera terdapat beberapa titik fokus, cobalah gerakkan titik fokus tersebut, coba smua titik fokusnya. Semisal titik fokusnya ada 5 titik, maka gerakkan ke semua titik, apakah berfungsi atau tidak. Hal ini sering disepelekan, dengan alasan Ribet/Rumit, padahal titik fokus adalah hal penting dalam kamera DSLR.

- Sensor
Periksa sensor kamera, apakah bersih atau berdebu. Caranya adalah, cobalah mengambil objek yang berwarna putih polos, bisa tembok bisa gorden. Foto, kemudian lihat di LCD ataupun Komputer/Laptop. Jika hasil foto tersebut bersih, maka Sensor kamera bersih, jika ada bintik-bintik hitamnya, maka Sensor kamera tersebut kotor. Jika kotor, Sensor kamera bisa dibersihkan sendiri, jika terlalu parah maka harus dibawa ke tempat servis. Biaya pembersihan Sensor berkisar antara 100.000-150.000. Maka dari itu sebaiknya pilih kamera dengan sensor yang bersih.

- LCD
Cek LCD pada kamera, perhatikan ada atau tidak Death Pixel disitu. Caranya, kebalikan dari memeriksa Sensor diatas, kali ini fotolah Objek yang berwarna hitam polos, kemudia lihat hasilnya di LCD kamera (jangan di komputer). Lihatlah apakah ada titik berwarna terang menyala? Jika ada berarti ada Death Pixel pada LCD, sebaiknya jangan dipilih, karena Death Pixel tersebut di beberapa kasus bisa menjalar ke titik-titik lainnya. Jadi semisal ada 1 Death Pixel, dalam beberapa waktu bisa tambah menjadi 5 titik.

- On / Off
Coba matikan kamera anda, kemudian hidupkan lagi, pakailah untuk memfoto suatu benda. Apakah lancar, atau ada error. Di beberapa kamera ada kasus seperti itu, ketika kamera di off kan, kemudian di on kan kembali, jika langsung digunakan untuk memoto tidak bisa, harus menunggu beberapa waktu. Pilihlah kamera dengan kondisi antara Off dan On yang normal, cepat, dan tidak bermasalah.

- Baterei
Cek baterei anda, apakah normal, atau nge-drop. Dan tanyakan juga kepada penjual, baterei tersebut Original ataukah KW (Third Party). Coba cek baterei dengan men-charge nya, berfungsi atau tidak.

- Memori
Cek memori yang diberikan, besarnya dan fungsinya. Caranya, kosongkan isi dari memori kamera, kemudian pakailah memfoto 5-10 kali. Kemudian lihat hasilnya di LCD, kemudian transfer ke Komputer/Laptop. Lihat pada komputer, jika memori tersebut sedikit Rusak, maka:
- Jumlah foto tidak sesuai dengan jumlah jepretan
- Ada 1-2 foto yang tidak bisa dibuka
- Ada beberapa foto yang hanya bisa mempilkan setengah gambar, setengahnya lagi cuma warna abu-abu.

- Shutter Count
Cek juga jumlah Shutter Count pada kamera. Untuk Nikon dapat menggunakan software Opanda, disitu dapat terlihat seberapa banyak jepretan yang sudah dilakukan di kamera tersebut. Untuk Canon menurut informasi, perlu dibawa ke Graha Canon. Semakin banyak jumlah jepretan berarti kamera tersebut sudah sering sekali dipakai, dan otomatis umur kamera tinggal sedikit. Jika jumlah jepretan sedikit berarti kamera tersebut jarang dipakai, dan otomatis umurnya akan lebih panjang. Contoh, kamera DSLR kelas Semi Pro umur Shutternya adalah 150.000 – 200.000, jika kamera second tersebut Shutter Countnya sudah 50.000, maka sisa umurnya adalah sekitar 100.000 jepretan. Oleh karena itu usahakan membeli kamera dengan Shutter Count kurang dari 30.000 jepretan. Semakin sedikit semakin baik.

4. Garansi

Tanyakan kepada si penjual, apakah kamera tersebut masih Garansi Resmi Graha, atau Ex Garansi Resmi Graha, atau Ex Black Market. Pendapat orang berbeda masalah ini. Ada yang mementingkan Garansi Graha / Ex Graha, ada juga yang tidak terlalu mementingkan. Karena pada dasarnya semua sama, sama-sama dibuat di pabrik Nikon, dan resmi dari Nikon, hanya saja kamera yang Black Market tidak dipasarkan di Indonesia. Graha ataupun Black Market pun tidak bisa dijadikan penentu kualitas barang. Jadi semua tergantung anda.

5. Kelengkapan

Ini adalah point terakhir dalam kita memilih kamera, tanyakan kepada si penjual, kelengkapan apa saja yang didapat. Apakah ada dus nya atau tidak, ada strap atau tidak, dan lainnya. Kelengkapan disini juga mempengaruhi harga kamera. Bagi saya pribadi, adanya Box (Dus) kamera tidaklah suatu hal yang vital, asalkan Body dan Fungsi kamera normal dan prima. Tapi beberapa orang Box (Dus) merupakan suatu hal yang penting. Tergantung pribadi anda.

0 komentar:

Posting Komentar